Film Drama "Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara" - Sumatera Executive

Breaking

Sunday, January 21, 2018

Film Drama "Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara"


Film Drama "Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara" merupakan film indonesia yang digarap oleh rumah produksi film one productions dan disutradarai oleh herwin novianto. Film ini diangkat dari kisah nyata seorang wanita muslim yang menjadi guru disebuah desa terpencil. Film ini mengambil lokasi syuting di atambua, nusa tenggara timur. Adapun para pemain yang membintangi film aisyah: biarkan kami bersaudara antara lain laudya cynthia bella, lidya kandau, arie kriting, dan ge pamungkas. Film ini tayang di bioskop pada pertengahan mei 2016.

Film ini akan menampilkan perjuangan wanita bernama Aisyah yang harus mengajar di sebuah desa kecil di daerah NTT. Mayoritas agama disana adalah non muslim, sedangkan Aisyah bergama Islam. Desa yang tidak memiliki listrik dan sinyal internet, Aisyah harus bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

Konflik bermulai saat salah satu muridnya bernama Lordis yang menentang pengajaran Aisyah. Lordis tidak menyukai Aisyah karena Aisyah agamanya Islam. Lordis sangat pantang dengan agama Islam. Film ini diadaptasi dari kisah nyata dan mengambil lokasi syuting di Atambua, Nusa Tenggara Timur.

Info Film

Produser
Hamdani Koestoro
Sutradara
Herwin Novianto
Penulis Skenario
Jujur Prananto
Tanggal Tayang
19 Mei 2016
Rumah Produksi
Film One Productions
MPAA
Remaja (R 13+)
Durasi
90 Menit
Genre
Biography, Drama
Negara
Indonesia


Sinopsis

film aisyah: biarkan kami bersaudara bercerita tentang seorang gadis muslim berparas ayu yang memiliki cita-cita menjadi guru lantaran ia selalu terkenang akan pesan ayahnya untuk membagi ilmu. Begitu memperoleh kesempatan untuk mengajar di atambua, gadis ini pun meninggalkan kampung halamannya. Desa yang ia tuju dihuni oleh komunitas agama lain. Ia harus berusaha untuk beradaptasi hidup disana, selain itu ia juga harus berjuang untuk memperbaiki kualitas pendidikan di desa terpencil itu.

Cerita dimulai ketika aisyah baru saja lulus menjadi sarjana. Ia menetap di sebuah kampung kecil di ciwidey, jawa barat. Kampungnya berdekatan dengan perkebunan teh yang berudara sejuk dan sarat dengan nilai religius. Ia tinggal bersama ibu dan adik laki-lakinya. Ayahnya telah lama meninggal dunia.

Aisyah ingin sekali mengabdikan hidupnya untum menjadi seorang guru. Suatu ketika, ia memperoleh telpon dari yayasan tempat ia mendaftarkan diri. Ia memperoleh kabar gembira, bahwa ia segera mendapatkan tempat untuk mengajar. Sebuah tempat yang tak pernah ia denger sebelumnya bernama dusun derok, terletak di kabupaten timur tengah utara. Tempat itu berjarak sangat jauh dengan kampung halamannya. Konflik kecil antara aisyah dan ibunya tak bisa terbendung lagi. Namun karena niat aisyah yang begitu bulat, ia tetap memutuskan untuk berangkat ke ntt.

Sejak awal kedatangan, ia telah merasa “asing” ditempat itu. Apalagi ketika ia hadir, tanpa sengaja masyarakat telah salalh menganggapnya sebagai suster maria, hanya karena sama-sama memakai kerudung. Sebelumnya masyarakat disitu telah mengharapkan kedatangan suster maria sebagai guru didik di kampung itu. Setelah kesalahpahaman itu mampu diatasi, aisyah tetap merasa gamang.

Kampung yang ia datangi merupakan sebuah daerah yang sangat terpencil, tanpa sinyal seluler dan belum masuk listrik. Di wilayah itu sedang dilanda musim kemarau yang panjang mengakibatkan warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Lingkungan yang baru, ditambah tradisi serba asing dan ruang lingkup religius yang berbeda membuat aisyah tambah gamang. Munculah sosok pedro (arie kriting) yang mencoba membatu aisyah.

Ketika ia mulai mendidik para murid disana, ia malah menghadapi kebencian dari salah seorang muridnya yang bernama lordis defam. Pada awalannya ia tidak memahami mengapa lordis begitu membencinya, bahkan sampai mempengaruhi para sahabatnya untuk tidak mau masuk kelas. Belakangan kepala dusun memberikan pemahaman kepada aisyah, kedatangannya sebagai guru yang muslim dianggap musuh oleh lordis yang beragama katolik. Pemikiran itu dimengerti lordis lewat pamannya, yang saat konflik ambon berlangsung ia berada di kota.

Pemain

*Laudya Cinthya Bella sebagai (Aisyah)

*Ge Pamungkas sebagai (Pedro)

*Arie Kriting

*Lydia Kandou

*Surya Sahetapy


Simak!  Trailer Aisyah Biarkan Kami Bersaudara

#Gan





No comments:

Post a Comment

PT.Sumatera Executive News Mengucapkan, Selamat datang di Website www.sumateraexecutive.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga Anda puas