KANADA.SE- Sejumlah Menteri dan pejabat tinggi Provinsi Newfoundland and Labrador/NL, Kanada ditemui oleh Duta Besar Faizasyah selama kunjungan resmi pada 15-16 Januari 2018. Tujuan kunjungan adalah untuk mengeksplorasi potensi kerja sama di berbagai bidang, baik ketenaga-kerjaan, perdagangan, pendidikan, teknologi dan kebudayaan.
“Sebagai salah satu provinsi tertimur Kanada, “Terdapat peluang kerjasama yang potensial antara Indonesia dengan Provinsi Newfoundland and Labrador. Provinsi tertimur di Kanada ini memiliki keunggulan di bidang kemaritiman yang bisa disinerjikan dengan komitmen Indonesia untuk memaksimalkan peluang stragis dari kemaritiman Indonesia.” Ditambahkan oleh Dubes Faizasyah bahwa “Indonesia dapat juga merintis dengan provinsi ini kerjasama untuk mengisi lowongan lapangan kerja terlatih dan semi-terlatih.”
NL yang berpenduduk sekitar 500 ribu merupakan satu-satunya provinsi di Kanada yang mengalami resesi selama 2014-2015. Perekonomian NL yang cenderung stagnan dikarenakan kurangnya demografi angkatan kerja akibat tingkat kelahiran yang rendah. Saat ini perekonomian ditopang oleh operasional kilang minyak lepas pantai.
“Kami berupaya keras untuk menarik masuknya imigran asing trampil ke NL, karena banyaknya kebutuhan tenaga kerja,” kata Menteri Imigrasi, Multikulturalisme, Pendidikan Tinggi dan Keterampilan, Allan Hawkins. Selanjutnya, Menteri Hawkins menyarankan agar pencari kerja Indonesia memanfaatkan program imigrasi khusus bagi provinsi Atlantik Kanada (Atlantic Immigration Program). Melalui program ini, setiap provinsi Atlantik Kanada (termasuk New Brunswick, Nova Scotia dan Prince Edward Island) menerima sekitar 400-500 kepala keluarga/tahun. Indonesia memiliki diaspora terkecil di Kanada dibandingkan dengan imigran dari negara ASEAN lainnya seperti Filipina yang hampir mencapai 1 juta penduduk.
”Kami mau melihat lebih banyak lagi imigran asal Indonesia di Newfoundland and Labrador melalui pemanfaatan program imigrasi yang ada. Kami siap membantu proses integrasi keluarga imigran yang baru tiba dan memastikan kelancaran pencarian kerja hingga semua diterima dengan baik” kata Walikota St. John’s, Danny Breen.
Jumlah WNI di seluruh Kanada berkisar 10 ribu penduduk (2016) dan sebagaian besar (57%) bermukim di bagian Barat Kanada (Provinsi BC, Saskatchewan, Alberta). Saat ini tercatat hanya terdapat 23 WNI yang bermukim di NL dan sebagian besar merupakan mahasiswa dari Memorial University.
Memorial University merupakan salah satu universitas terbesar di bagian timur atlantik Kanada dengan 18 ribu mahasiswa. Memorial University memiliki berbagai program studi unggul, salah satunya Fisheries and Marine Institute (meraih peringkat ke-2 terbaik dunia dari International Association on Maritime Universities). Tercatat saat ini hanya terdapat kurang dari 10 siswa asal Indonesia. Terkait dengan ini, Duta Besar RI bersama Memorial University akan menjajaki kerja sama yang lebih erat, terutama dalam rangka memanfaatkan keunggulan Marine Institute dalam penguatan pendidikan sektor maritim Indonesia.
Pada tahun 2017, Marine Institute telah aktif berkolaborasi dengan Indonesia melalui proyek Invest Co-op di Sulawesi dan kerja sama pelatihan politeknik dengan Ditjen Kelembagaan, Iptek, Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang diikuti oleh 23 dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Pada kesempatan kunjungan, Duta Besar RI bersama Ibu Andis Faizasyah menyempatkan bersilaturahmi dengan masyarakat dan diaspora Indonesia di St. John’s. Kegiatan yang dihadiri 13 masyarakat Indonesia ini, sebagian besar merupakan mahasiswa dari Memorial University.
Kesempatan ini juga dimanfaatkan Duta Besar untuk menginformasikan beberapa informasi mengenai Kartu Masyarakat Indonesia di Luar Negeri (KMILN), Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian (SIMKIM), dan mengimbau untuk memutakhirkan data diri menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Umum Presiden Tahun 2019.
“Kami sangat senang sekali bisa mendapatkan kesempatan untuk bertemu Duta Besar RI beserta Ibu di St. John`s semoga dengan pertemuan ini masyarakat Indonesia di St. John’s bisa lebih kompak”, kata Ontario Maharesi Yuvia, mahasiswa yang baru lulus dari program S1 pada Memorial University.
# SE-003/ KBRIOttawa/ d.arief
No comments:
Post a Comment