Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. |
Jakarta, SE - Fraksi-fraksi di DPR-RI mengharapkan Pemerintah dapat lebih menggenjot perekonomian serta mengoptimalkan strategi ekonomi yang mampu meningkatkan sumber daya dalam negeri.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mendengarkan pendapat fraksi-fraksi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atas Keterangan Kerangka Ekonomi Makro dan Kebijakan Pokok Fiskal APBN 2019 dalam sidang rapat paripurna DPR ke-25 di Ruang Rapat Paripurna DPR-RI, Kamis (24/05).
"Fraksi partai Golkar mengapresiasi optimisme pemerintah dalam menetapkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2019 pada kisaran 5,4%-5,8%. Fraksi partai Golkar menilai angka tersebut merupakan target yang pencapaiannya membutuhkan kerja keras," ujar Edison Betaubun sebagai juru bicara fraksi partai Golkar.
Tingkat inflasi yang terjaga rendah selama beberapa tahun mendapat apresiasi dari para anggota dewan. Namun demikian, daya beli masyarakat harus tetap dijaga dengan program kerja Pemerintah yang dapat menjaga kestabilan ekonomi.
Terkait nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat, Pemerintah diharapkan terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia sehingga dapat menjaga kestabilan nilai tukar serta menjaga kepercayaan dunia usaha. Dari fraksi PAN menyampaikan bahwa Pemerintah harus mampu mengantisipasi isu Fed Fund rate dan Yield Treasury Bond yang dapat mempengaruhi defisit neraca perdagangan.
"Terhadap belanja negara, Pemerintah diharapkan lebih memprioritaskan belanja yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan rakyat, belanja harus didorong untuk kegiatan sektor produktif yang memberikan nilai tambah (value added)," jelas Adisatrya Suryo Sulistio perwakilan juru bicara dari Fraksi PDIP.
(sumber: Kemenkeu./mra/ind/nr)
No comments:
Post a Comment