Bukti Toleransi Dalam Keberagaman Budaya Di Padang "Ribuan Masyarakat Membaur Dalam Kemeriahan Perayaan Cap Go Meh 2569" - Sumatera Executive

Breaking

Saturday, March 03, 2018

Bukti Toleransi Dalam Keberagaman Budaya Di Padang "Ribuan Masyarakat Membaur Dalam Kemeriahan Perayaan Cap Go Meh 2569"

Wagub Sumbar, Nasrul Abit saat membuka perayaan Cap Go Meh 2569 di kawasan  Batang Arau Jembatan Siti Nurbaya, Padang, Sumatera Barat, Jumat (2/3/2018)

Padang(SUMBAR). SE - Ribuan masyarakat yang terdiri dari etnis tiong hoa dan etnis minang membaur menyaksikan perayaan Cap Go Meh 2569 di kawasan Batang Arau Jembatan Siti Nurbaya, Padang, Sumatera Barat, Jumat (2/3/2018). Perayaan ini dibuka resmi oleh Wakil Gubernur Sumbar Drs. H. Nasrul Abit.

Dalam sambutannya, Nasrul Abit mengatakan keanekaragaman budaya yang ada di Kota Padang menjadi salah satu aset bangsa Indonesia yang memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan datang ke kota itu.

Kawasan Batang Arau ini merupakan kawasan yang jaya dimasa lalu, ini terlihat dari gedung-gedung peninggalan sejarahnya yang unik dan bukti bahwa Hindia Belanda pernah ada di Kota Padang.

"Untuk itu, saya mengajak seluruh amat beragama yang ada di Padang untuk meningkatkan kerukunan dan kerja sama dalam mengatasi berbagai masalah sosial di daerahnya, Padang jadi miniatur kerukunan agama di Indonesia," kata Nasrul Abit.

Nasrul lanjut menuturkan, kerukunan dan kebersamaan masyarakat maka akan menjadi sumber kekuatan Tanah Air.

"Saya ingin mengingatkan kepada semua untuk mengamalkan pemahaman bahwa budaya dan tradisi kita yang sangat beragam merupakan warisan leluhur yang sangat penting untuk dipertahankan dan terus dilestarikan, seperti pada perayaan Cap Go Meh di Padang ini," ucap Nasrul Abit.

Anggota DPR RI, Alex Indra Lukman, mengungkapkan perayaan Cap Go Meh di Kota Padang telah berhasil menjadi destinasi wisata baru yang menarik ribuan pengunjung tidak hanya dari Padang tapi juga luar sumatera.

"Ini satu wujud dari kekayaan budaya bangsa Indonesia yang tumbuh dari akar tradisi nenek moyang orang Tionghoa. Saya ikut senang karena sejak beberapa tahun lalu di Padang tradisi ini telah menjadi event pariwisata yang mendatangkan banyak wisatawan," katanya.


Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Oni Yulfian menuturkan "akan sangat banyak atraksi dipertunjukkan di festifal Cap Go Meh. Mulai dari atraksi naga, wushu, barongsai, singapeking dan kio".

"Ditambah pula dengan pawai yang meriah. Iring-iringan pawai akan dimulai Jalan Batang Arau, Padang, tepatnya di jembatan Siti Nurbaya ini. Lalu iringan pawai terus ke Jalan Nipah - Jalan Hos Cokroaminoto - Jalan Niaga dan berakhir di jalan Kelenteng".

Disebutnya, perayaan Cap Go Meh ini memang diusahakan meriah. Hal ini dikarenakan momen perayaan ini akan menjadi momen pariwisata yang potensial.

Sumbar, kata dia, sangat kaya akan ragam budaya yang bisa menjadi potensi pariwisata yang sangat besar. Termasuk budaya Tionghoa. Perayaan Cap Go Meh yang digelar keturunan Tionghoa di Padang bisa menjadi momen pariwisata yang potensial.

“Di Sumbar ini ada banyak perbedaaan budaya. Perbedaan itu tak boleh menjadi sumber perpecahan. Sebaliknya, justru perbedaan kebudayaan itu bisa menjadi potensi yang berharga untuk Sumbar. Salah satunya sebagai aset pariwisata,” ujar Oni.

Pada kesempatan yang sama, Pjs Wali Kota Padang, Alwis, mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak, terutama Dinas Pariwisata, yang telah membantu mempromosikan Perayaan Cap Go Meh sebagai agenda wisata di Padang.

"Terselenggaranya kegiatan ini menjadi bukti bahwa multikulturalisme Kota Padang khususnya di china town Pondok selalu terjaga dengan baik. Untuk itu saya minta kepada seluruh masyarakat Padang agar bisa mempertahankannya untuk kemajuan daerah ini," kata Alwis.

Pada kesempatan tersebut, Albert yang juga merupakan anggota DPRD Sumbar mengatakan "tiap komunitas Tionghoa di Padang akan menyumbangkan atraksi total ada 20 tim dengan ribuan jumlah peserta secara keseluruhan. Beberapa diantaranya atraksi dari tim naga vihara budha warman, tim Naga Himpunan Marga Lim, tim Barongsai Marga Huang, tim Wushu HTT, tim Singa Peking HTT".

"Namun bukan hanya dari Padang, akan ada atraksi dari tim yang berasal dari luar provinsi, yakni tim Kio dari Wilahan, Sibolga, Pekanbaru dan Semarang".

"Sebenarnya kami juga mengundang tim dari Singapura dan Malaysia untuk ikut menyumbangkan atraksi. Sayangnya, undangannya dinilai terlalu mendadak. Tapi mereka berjanji akan berpartisipasi tahun depan.

Albert menegaskan sebenarnya tanpa peserta dari Singapura dan Malaysia pun, festival Cap Go Meh tahun ini dipastikan jauh lebih meriah dibanding tahun -tahun lalu. Ini dilihat dari tim atraksi yang ikut serta amat banyak" ujarnya

Arif Rusdi Rusli selaku panita cap go meh tahun ini menyampaikan, festival cap go meh 2569 lebih ramai dan lebih meriah. Keberadaan festival Cap Go Meh merupakan bentuk kepedulian masyarakat Tionghoa Padang ikut serta mendukung pembanguan pariwisata kota padang terutama di kawasan wisata kota tua ini.

Arif menambahkan, sangat banya atraksi yang akan di pertontonkan, mulai dari atraksi naga, wushu, barongsai, singapeking dan sipasan dengan panjang 170 M serta kio". jelasnya.  (dn)






No comments:

Post a Comment

PT.Sumatera Executive News Mengucapkan, Selamat datang di Website www.sumateraexecutive.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga Anda puas